Kabupaten Kendal merupakan satu dari 35 kabupaten yang berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, dengan posisi geografis berkisar antara 1090 40’ – 1100 18’ Bujur Timur dan 60 32’ – 70 24’ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kendal mempunyai luas sebesar 1.002,23 km2 (BPS 2008). Topografi Kabupaten Kendal terbagi kedalam 3 jenis, yaitu: daerah pegunungan yang terletak di bagian paling selatan dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 2.579 m dari permukaan laut dengan suhu berkisar 250 C, kemudian daerah perbukitan sebelah tengah dan daerah dataran rendah serta pantai di sebelah utara dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 10 m dari permukaan laut dan suhu berkisar 270 C. Secara administrative pemerintahan, berdasarkan Perda No. 5 tahun 2006 Kabupaten Kendal terbagi menjadi 20 kecamatan dengan jumlah seluruh desa/kelurahan sebanyak 285 yang terdiri dari 1078 dukuh, 1.495 RW dan 6.177 RT. Jumlah penduduk Kabupaten Kendal tahun 2008 tercatat sebanyak 951.413 jiwa yang terdiri dari 469.454 jiwa (49,34%) laki-laki dan 481.959 jiwa (50,66%) perempuan. Penduduk terbesar ada di Kecamatan Boja (7,08%) dan penduduk paling sedikit ada di Kecamatan Limbangan (3,52%).
Sejak disahkannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU no.25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pemerintah pusat tidak lagi mengatur kebijakan Fiskal Daerah. Desentralisasi Fiskal merupakan penyerahan wewenang pengelolaan keuangan kepada daerah dan salah satu wujud otonomi daerah yang pelaksanaannya dimulai pada 1 Januari 2001. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu wilayah adalah dengan melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kondisi perekonomian di Kabupaten Kendal berdasarkan indikator PDRB, terlihat semakin membaik. Nilai PDRB terus mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 11,79 % untuk PDRB berdasarkan harga berlaku dan 3,85 % untuk PDRB atas dasar harga konstan. PDRB berdasarkan harga berlaku pada tahun 2006 sebesar 6,91 triliun rupiah dan meningkat menjadi 9,46 triliun rupiah pada tahun 2009. PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan kemampuan sumberdaya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah, peningkatan nilai PDRB tersebut menunjukkan peningkatan sumberdaya ekonomi di Kabupaten Kendal. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Empat sektor utama yang memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Kendal adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel & restoran, serta sektor jasa-jasa. Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada nilai PDRB di Kabupaten Kendal, pada tahun 2009 kontribusi sektor tersebut terhadap nilai PDRB sebesar 33,86 %. Sedangkan kontribusi sektor pertanian mengalami peningkatan mencapai 25,20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa struktur perekonomian di Kabupaten Kendal berbasis pada sektor industri pengolahan dan pertanian. Namun walaupun demikian, peningkatan PDRB di sektor industri pengolahan belum mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara signifikan karena sektor tersebut baru menyentuh sejumlah kecil masyarakat di Kabupaten Kendal. Sehingga diperlukan upaya Pemerintah Daerah untuk turut mendorong jiwa kewirausahaan masyarakat, utamanya di sektor agroindustri dengan mempertimbangkan sumberdaya alam dan potensi pasar yang ada.
Proporsi terluas penggunaan tanah di Kabupaten Kendal adalah untuk lahan tanah sawah yaitu sebesar 261,75 km2 atau sebesar 26,12% dari luas tanah yang ada. Produktivitas tertinggi tahun 2008 ada di Kecamatan Rowosari sebesar 57,74 kwintal/hektare. Penyelenggaraan pembangunan pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, yang pada hakekatnya merupakan proses yang berkesinambungan dari program-program yang lalu, sekarang dan yang akan datang. Sebagai penyumbang kontribusi terbesar ke-dua terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kendal, pembangunan pada sektor pertanian (khususnya yang terkait dengan bidang tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan) dihadapkan pada berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang semakin kompleks, bukan saja menyangkut aspek ekonomi, sosial, budaya dan politik tetapi juga aspek ekologi. Permintaan terhadap bahan pangan/pakan dan bahan baku industri semakin meningkat baik dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas dengan meningkatnya jumlah penduduk dan guna memenuhi permintaan pasar. Untuk memperkuat kondisi dan peranan sektor pertanian (pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan) dalam pembangunan nasional dan agar tetap mampu eksis dalam persaingan global serta mempertahankan dan melestarikan keseimbangan sumber daya alam dan lingkungan, diperlukan kebijakan yang terpadu dan terarah. Oleh karena itu strategi dan kebijakan pembangunan di sektor pertanian perlu diselaraskan dengan perkembangan dan perubahan lingkungan strategis, yang harus dapat mengakomodir segenap aspirasi dan partisipasi masyarakat pertanian.
Peranan dalam sektor pertanian tentunya berpengaruh secara signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Karena pangan merupakan kebutuhan dasar manusia paling utama oleh karena itu pemenuhan pangan merupakan bagian dari hak asasi individu. Pemenuhan pangan juga sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Mengingat pentingnya pemenuhan kecukupan pangan maka setiap negara akan mendahulukan pembangunan ketahanan pangan sebagai fondasi bagi pembangunan sektor-sektor lainnya. Tujuan pembengunan ketahanan pangan adalah menjamin ketersediaan pangan dan konsumsi pangan yang cukup, bermutu dan bergizi seimbang baik pada tingkat nasional, daerah hingga rumah tangga. Ketahanan Pangan harus diwujudkan secara merata diseluruh wilayah sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, Kelembagaan dan sumber daya lokal. Ketahanan pangan disamping sebagai prasyarat untuk memenuhi hak asasi pangan masyarakat juga merupakan pilar bagi eksistensi dan kedaulatan suatu bangsa. Oleh sebab itu seluruh komponen bangsa yaitu pemerintah dan masyarakat bersama-sama membangun ketahanan pangan nasional.
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Kendal, Pemerintah tidak hanya mengandalkan atau bergantung pada satu titik yaitu pertanian semata. Dengan memiliki sumber daya alam berupa pantai sepanjang + 50 kilometer dan kesuburan tekstur tanah yang ada serta didukung oleh iklim yang bersahabat, Pemerintah Kabupaten Kendal melalui sektor peternakan, kelautan dan perikanan berusaha mendukung penyediaan pangan bergizi protein hewani dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui berbagai pengelolaan kegiatan-kegiatannya.
Di Kabupaten Kendal, Koperasi dan UMKM mempunyai peranan yang sangat strategis dalam perekonomian nasional dan daerah, yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Kabupaten Kendal tahun anggaran 2010, mendapatkan alokasi APBD Kabupaten Kendal sebesar Rp. 6.218.030.000,-. Untuk pemberdayaan UMKM sebanyak Rp. 5.990.600.000,-. Jumlah koperasi tahun 2010 semester 1 sebanyak 509 unit yang aktif 380 koperasi dan tidak aktif 129 kopersai, jika dibandingkan dengan tahun 2009, tidak ada kenaikan. Penyerapan tenaga kerja Koperasi 2.233 orang pada tahun 2010 semester 1, jika dibanding tahun 2009 terdapat kenaikan 95 orang (4,5 %). Jumlah Asset/Modal usaha pada tahun 2010 semester 1 sebanyak Rp.176.936.000.000,- terdapat penurunan sebanyak Rp.30.566.000.000,- atau 14,7% dibanding tahun 2009 sebesar Rp.207.502.000.000,-
Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah dibina sampai dengan tahun 2010 semester 1 sebanyak 12.998 unit UMKM, yang terdiri dari UMKM Non-pertanian sebanyak 874 unit, UMKM Pertanian 337 unit, UMKM Perdagangan 11.314 unit dan jasa 473 unit UMKM. Jika dibandingkan dengan tahun 2009 tidak ada kenaikan. Sampai Bulan April 2010, Pengembalian Penyertaan/Perkuatan Modal Koperasi dan UMKM terealisasi Rp. 164.463.500,- (36 %) dari target tahun 2010 sebesar Rp. 457.850.000,-
Jumlah pasar daerah di Kabupaten Kendal terdapat 11 pasar daerah, yang menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lewat retribusi pasar daerah dan penyewaan kios setiap tahunnya. Pada tahun 2010 retribusi pasar daerah Kabupaten Kendal ditarget sebesar Rp. 3.339.839.000,- dan realisasi target sampai Bulan April 2010 Rp.1.240.318.925,- (35%) dan penyewaan kios ditarget Rp. 660.000.000,- realisasi target sampai Bulan April 2010 sebesar Rp. 76.510.000,- (12 %).
Dengan melihat kondisi geografis Kabupaten Kendal yang memiliki bermacam-macam bentuk topografi dari pantai hingga daerah pegunungan serta kondisi masyarakat yang masih kental dengan nilai-nilai budaya dan religius, ternyata menyimpan sejumlah potensi dalam sektor pariwisata. Dalam rangka peningkatan peranan sektor pariwisata dalam menunjang kegiatan perekonomian daerah, pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kendal, arus kunjungan wisatawan pertu ditingkatkan, karena keberhasilan dalam bidang kepariwisataan dicerminkan dengan banyaknya atau semakin meningkatnya arus kunjungan wisatawan ke daerah tersebut dengan demikian jumlah kunjungan wisatawan sangat berpengaruh terhadap pemasukan pendapatan ke kas daerah.
Di samping itu, letak geografis Kabupaten Kendal juga dinilai sangat strategis, berdekatan dengan Semarang yang merupakan Ibukota Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan juga sebagai pintu gerbang utama untuk sentra industri di Jawa Tengah, serta berada pada jalur lintasan darat Pantai utara (Pantura) Surabaya - Jakarta, maka dengan kondisi tersebut Kabupaten Kendal banyak memiliki potensi dan peluang investasi diberbagai sektor yang layak dikaji, digali dan dikembangkan untuk dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Kantor Penanaman Modal bermaksud untuk menggali, mengkaji serta menawarkan peluang-peluang investasi di semua sektor yang ada di Kabupaten Kendal sekaligus menjalin kerjasama dengan para pengusaha/investor bagi terwujudnya peningkatan pembangunan dan pengembangan wilayah Kabupaten Kendal yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam suatu perekonomian tentunya fungsi sebuah sektor perbankan sebagai institusi yang bertugas menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, apabila penghimpunan dan penyaluran dana mengalami kendala, maka akan sangat berpengaruh terhadap aktifitas perekonomian. Sampai saat ini Kabupaten Kendal mempunyai 3 Perusahaan Daerah yang bergerak dibidang keuangan perbankan, diantaranya; PD. BPR Kendali Artha, PD. BPR BKK Kota Kendal dan PD. BPR BKK Boja yang diharapkan mampu menjalankan peranya dengan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Kendal dan mendukung perkembangan dunia usaha yang bersifat dinamis serta berperan dalam menghasilkan Laba/Deviden untuk keperluan pembangunan masyarakat Kabupaten Kendal. Peran ini diwujudkan dengan cara menjalankan usaha perbankan seperti halnya Memberikan Kredit pada masyarakat Kecil/UMKM menghimpun Dana Masyarakat serta pelayanan-pelayanan lain yang bersifat untuk keperluan masyarakat.
Disamping itu, peran serta Perusahaan Daerah lain milik Pemerintah Kabupaten Kendal seperti halnya; PD. Air Minum, PD. Aneka Usaha dan PD. Farmasi juga merupakan asset yang sangat berharga untuk menunjang kelangsungan pertumbuhan perekonomian di masyarakat. Dengan adanya Perusda tersebut tidak hanya membantu pemerintah dari segi kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari laba perusahaan tetapi juga membantu disektor riil, yaitu dalam penyelesaian masalah pengangguran sehingga secara riil dapat meyerap tenaga kerja khususnya di Kabupaten Kendal.